Friday, April 12, 2019

Suara bacaan Alquran Anda merdu?

 ingatlah wasiat berikut ini:

=====

Imam Abu Bakar al-Ajurri -rahimahullah- mengatakan:

"Bagi orang yang diberikan kemerduan suara dalam (membaca) Alquran, ketahuilah bahwa Allah telah mengistimewakannya dg kebaikan yang agung.

Maka, harusnya dia sadar akan besarnya keistimewaan yang Allah berikan kepadanya, dan harusnya dia membaca (Alquran) karena Allah, bukan karena makhluk²-Nya.

Harusnya dia waspada akan:

- keinginan untuk didengar manusia, karena ingin mendapatkan dunia.
- keinginan untuk dapat pujian dan kedudukan di hati pemilik dunia.
- (keinginan) untuk memiliki hubungan baik dg orang² yg berkedudukan, meninggalkan hubungan baik dg orang² biasa.

Orang yang punya keinginan terhadap sesuatu yang kularang ini, aku khawatir kemerduan suaranya akan menjadi fitnah (musibah) bagi dirinya.

Merdunya suara dia itu hanya akan memberikan manfaat bagi dia, jika:

- dia takut kepada Allah -azza wajalla-, saat sendiri maupun saat bersama.
- ketika Alquran didengar darinya, niatnya agar orang² yang lalai menjadi sadar, hingga mereka mencintai apa yang Allah -azza wajalla- inginkan untuk dicintai, dan berhenti dari apapun yg Allah larang.

Maka, siapa yang sifatnya demikian, dia akan mendapatkan manfaat dari kemeduan suaranya, dan manusia pun akan mendapatkan manfaat darinya".

[Kitab: Akhlaqu Ahlil Qur'an, hal: 161].

-----

Faedah: Begitulah para ulama salaf, mereka selalu memperhatikan masalah hati.. karena apabila hati tidak diperhatikan dengan baik, maka amalan sebaik apapun akan menjadi biasa, atau sia-sia, atau bahkan merugikan pelakunya.

Hal ini sangat selaras dengan sabda Nabi shallallahu alaihi wasallam, tentang tiga orang yang pertama kali dilemparkan ke neraka, diantaranya:

[Seorang yg telah mempelajari ilmu (agama) dan mengajarkannya (kepada manusia), dia juga membaca Alquran, diapun didatangkan, lalu Allah memperlihatkan kepadanya tentang nikmat tersebut, maka ia pun mengakuinya.

Allah mengatakan kepadanya: "Apa yang kau lakukan terhadap nikmat tersebut?"

Dia menjawab: "Aku belajar ilmu (agama), mengajarkannya, dan membaca Alquran demi Engkau".

Allah berkata: "Dusta kamu, akan tetapi kamu belajar ilmu (agama) agar disebut² sebagai ulama, dan kamu membaca Alquran agar disebut² sebagai seorang qori', dan itu telah benar² dikatakan (kepadamu)!".

Maka, diperintahkanlah malaikat untuk mengurusnya, maka diseretlah ia dg wajah di bawah sampai dia dilemparkan ke neraka]. HR. Muslim: 1905.

Saudaraku seiman, sanggupkah engkau membayangkan saat Allah mengatakan kepadamu "Dusta kamu !!", betapa menakutkannya pemandangan itu !!

Semoga Allah menyelamatkan kita dari musibah besar ini, amin.

Silahkan dishare, semoga bermanfaat..

👥 Ikuti kami di Group sharing kajian-kajian Islam sesuai Alquran dan Assunnah dengan pemahaman salafush shalih. Bersama kami di saluran Iqra Sunnah dengan link sebagai berikut :

Group WhatsApp Iqra Sunnah (AKHAWAT/WANITA):
https://chat.whatsapp.com/LaOuGSMf5hBCGl8Ec2A1im

No comments:

Post a Comment