Friday, July 7, 2017

The Well of Usman(2)

TUJUAN BISNIS

Pernahkah kita  mempertanyakan : APA TUJUAN SAYA BEKERJA atau BERBISNIS?  Semoga cerita ini menginspirasi kita semua.

True Story.

Suatu hari, di Madinah, tidak terlalu jauh dari masjid Nabawi,  ada sebuah properti sebidang tanah dengan sumur yang tidak pernah kering sepanjang tahun.  Sumur itu dikenal dengan nama Sumur Ruma (The Well of Ruma) karena dimiliki seorang bernama Ruma.

Ruma menjual air kepada penduduk Madinah, dan setiap hari orang antri untuk membeli airnya. Di waktu waktu tertentu Ruma menaikkan seenaknya harga airnya,  dan rakyat Madinahpun terpaksa harus tetap membelinya. karena hanya sumur inilah yang tidak pernah kering.

Melihat kenyataan ini, Rasulullah SAW berkata, "kalau ada yang bisa membeli sumur ini, balasannya adalah Surga". Seorang sahabat nabi bernama Usman bin Affan RA mendekati Ruma. Usman menawarkan untuk membeli sumurnya.  Tentu saja Ruma menolak. Ini adalah bisnisnya, dan ia mendapat banyak uang dari bisnisnya.

Tetapi Usman bukan hanya pebisnis sukses yang kaya raya, tetapi ia juga negosiator ulung. Ia bilang kepada Ruma, "aku akan membeli setengah dari sumur mu dengan harga yang pantas, jadi kita bergantian menjual air, hari ini kamu, besok saya"  Melalui negosiasi yang sangat ketat, akhirnya Ruma mau menjual sumurnya senilai 1 juta  Dirham dan memberikan hak pemasaran 50% kepada Usman bin Affan.

Apa yang terjadi setelahnya membuat Ruma merasa keki. Ternyata Usman menggratiskan air tersebut kepada semua penduduk Madinah. Pendudukpun mengambil air sepuas puasnya sehingga hari kesokannya mereka tidak perlu lagi membeli air dari Ruma. Merasa kalah akhirnya Ruma menyerah, ia meminta sang Usman untuk membeli semua kepemilikan sumur dan tanahnya. Tentu saja  Usman harus membayar lagi seharga yang telah disepakati sebelumnya.

Hari ini, sumur tersebut dikenal dengan nama Sumur Usman, atau The Well of Usman. Tanah luas sekitar sumur tersebut menjadi sebuah kebun kurma yang diberi air dari sumur Usman. Kebun kurma tersebut dikelola oleh badan wakaf pemerintah Saudi sampai hari ini. Kurmanya dieksport ke berbagai negara di dunia, hasilnya diberikan untuk yatim piatu, dan pendidikan. Sebagian dikembangkan menjadi hotel dan proyek proyek lainnya, sebagian lagi dimasukkan kembali kepada sebuah rekening tertua di dunia atas nama Usman bin Affan. Hasil kelolaan kebun kurma dan grupnya yang di saat ini menghasilkan 50 juta Riyal pertahun (atau setara 200 Milyar pertahun)

Ruma tidak akan penah menang. Kenapa? Karena visinya terlalu dangkal. Ia hanya hidup untuk masa kini, masa ia ada di dunia. Sedangkan visi dari Usman Bin Affan  adalah jauh kedepan. Ia berkorban untuk menolong manusia lain yang membutuhkan dan ia menatap sebuah visi besar yang bernama Shadaqatun Jariyah, sedekah berkelanjutan. Sebuah shadaqah yang tidak pernah berhenti, bahkan pada saat manusia sudah mati. MasyaAllah.

Tanya lagi ? APA TUJUAN SAYA BEKERJA atau BERBISNIS?
Apakah visi saya "cari makan, cari duit" atau
"menolong orang sebanyak banyaknya dan mencari akhirat...?"

1 comment: