Thursday, July 13, 2017

HATI-HATI CANDAAN AGAMA TANPA SADAR


===================
Saudaraku....

Tanpa sadar ketika kita lalai menuntut ilmu syar'i atau kita lalai berdzikir kepada Alloh kita terkadang dengan mudah mengcopy dan mengshare WA berisikan candaan yang isinya menyerupai conten agama (Al-Quran dan Al Hadist).

Contohnya yang beredar...

"Apabila seorang istri menyiapkan makan sahur dan berbuka dengan ikhlas untuk suaminya selama bulan puasa hingga terbit THR, maka semua pintu pintu mall akan terbuka untuk istri dan bebas memilih masuk dari pintu yang ia sukai (HR ibu-ibu)

 Atau ...
"Barangsiapa menghambur-hamburkan pulsa telpon dan SMS, maka celakalah dia dihari penagihan" (An-nokia : 3310).

Ketahuilah kedua contoh kecil di atas merupakan bentuk dari memperolok-olok agama Alloh (Istihza).Yang dilarang dalam agama Islam. Larangan mengolok-olok agama ini, telah Allaah azza wajalla terangkan melalui firman-Nya :

وَلَئِنْ سَأَلْتَهُمْ لَيَقُولُنَّ إِنَّمَا كُنَّا نَخُوضُ وَنَلْعَبُ قُلْ أَبِاللَّهِ وَآيَاتِهِ وَرَسُولِهِ كُنْتُمْ تَسْتَهْزِئُونَ

"Dan jika kamu tanyakan kepada mereka (tentang apa yang mereka lakukan itu), tentulah mereka akan menjawab: "Sesungguhnya kami hanyalah bersenda gurau dan bermain-main saja". Katakanlah "Apakah dengan Allah, ayat-ayat-Nya dan Rasul-Nya kamu selalu berolok-olok". ” Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman”. (QS.At-Taubah 65-66).
Hati-hati ... Mulai banyak orang jahil becanda seperti kalimat di atas ... Sama sekali tidak lucu ...
    
☑  Postingan seolah olah isi/matan hadits yang diplesetkan (humor)                   

☑  Perbuatan seperti itu termaksuk ke dalam kategori Istihza atau mengolok olok agama Allah subhanahu wata'ala, karena hadits adalah termasuk bagian dari syariat islam .                      
☑  Jika terbaca oleh para kafirun, mereka akan merasa puas, karena ummat muslim sendiri yang terkesan melecehkan syariat agamanya.   

Bagi kita yang belum mengetahui hukumnya hendaknya memohon ampun kepada Allah ta 'ala dan tidak menshare bahan olok-olok itu kepada yang lain.
Dan kita tidak berhenti dalam menuntut ilmu syar'i untuk keselamatan kita di dunia dan diakherat.  Perbuatan jahil seperti ini bisa menjadi salah satu pembatal keislaman ...

Bercanda atau bersenda gurau kadang diperlukan untuk menghilangkan kejenuhan dan menciptakan keakraban, namun tentunya bila disajikan dengan bagus sesuai porsinya dan melihat kondisi yang ada.

Sebab, setiap tempat dan suasana memang ada bahasa yang tepat untuk diutarakan.

Khalil bin Ahmad berkata : Manusia dalam penjara (terkekang) apabila tidak saling bercanda.

Namun, jika senda gurau ini tidak dikemas dengan baik dan menabrak norma-norma agama, bisa jadi akan memunculkan bibit permusuhan, sakit hati, dan trauma berkepanjangan. Pada dasarnya, bercanda hukumnya boleh, asalkan tidak keluar dari batasanbatasan syariat.

Sebab, Islam tidak melarang sesuatu yang bermanfaat dan dibutuhkan oleh manusia sebagaimana Islam melarang hal-hal yang membahayakan dan tidak diperlukan oleh manusia.

Ibnu Mas’ud radhiyallahu ‘anhu berkata : Bergaullah kamu dengan manusia (namun) agamamu jangan kamu lukai. (Shahih al-Bukhari, Kitabul Adab) Wallohual'lam

No comments:

Post a Comment