Thursday, October 15, 2020

🔖 BUKAN SAMAWA, TAPI BARAKALLAHU LAKA ...




Tanya:
Ada sebagian teman yang jika ada teman menikah lantas memberi ucapan semoga sakinah mawadah warohmah tapi ucapannya disingkat menjadi “Samawa”. Apakah ini dibenarkan ustadz? Jazaakallahu khairan

Jawab:
Pertama,
Singkatan seperti itu tidak dibenarkan dan tidak dianggap doa.

Kedua,
Mengapa sebagian kita malas berdoa atau mendoakan orang lain sehingga harus disingkat-singkat? Apa merasa doa itu tidak penting?

Ketiga,
Yang dicontohkan oleh Nabi ﷺ adalah mendoakan keberkahan. Doa yang diajarkan oleh Nabi ﷺ bagi pasangan pengantin:

بَارَكَ اللهُ لَكَ وَبَارَكَ عَلَيْكَ وَجَمَعَ بَيْنَكُمَا فِي خَيْرٍ

/Baarakallahu laka wa baaraka ‘alaika wa jama’a bainakuma fi khayrin/
“Semoga Allah memberikan keberkahan padamu dan mengumpulkan kalian berdua dalam kebaikan” (HR. Abu Daud no. 2130, dishahihkan Al Albani dalam Shahih Abu Daud).

Atau dalam riwayat lain versi ringkasnya cukup:

بَارَكَ اللهُ لَكَ

/Baarakallahu lak/ “Semoga Allah memberikan keberkahan padamu” (HR. At Tirmidzi no.1094, dishahihkan Al Albani dalam Shahih At Tirmidzi).

Boleh juga dengan bahasa Indonesia: “Semoga berkah ya…” atau “Semoga Allah ﷻ berkahi…” dan semisalnya.

Keempat,
Singkatannya pun keliru. Jika yang dimaksud adalah sakinah (langgeng), mawaddah (penuh cinta), dan rahmah (penuh sayang), semestinya disingkat samara bukan samawa. Karena “wa” di sana adalah kata sambung, artinya: dan.

Wallahu a’lam.

📚Ref:
Ustadz Yulian Purnama حفظه الله

www.Muslimah.or.id

Repost:
#AriAG

Tuesday, June 30, 2020

TIGA HAL, YANG MENYEDIHKAN dan MEMILUKAN

TIGA HAL,  YANG MENYEDIHKAN dan MEMILUKAN 

1) . Seorang LELAKI Yang Tidak Pernah Masuk MASJID
    Kecuali JENAZAHNYA.

2). Seorang WANITA Yang Tidak Pernah Menutupi AURATNYA
    Kecuali Ketika Dia DIKAFANKAN.

3). SESEORANG yang tidak pernah mau BERSEDEKAH
    Kecuali Ketika KELUARGANYA BERSEDEKAH atas NAMANYA Ketika Dia Sudah di ALAM KUBUR.
    Itupun jika KELUARGANYA PEDULI.

IA SELALU TERLAMBAT,  BAGAI..SEBUAH PENYESALAN '

Tetapi Dia Begitu CEPAT dan SIGAP,  Memburu Perkara DUNIA.

Firman ALLAH  Ta'ala :

بل تؤثرون الحياة الدنيا

“Sedangkan kamu lebih mengutamakan kehidupan dunia...”
 (QS AL-A'LA : 16 )

Demikianlah...Sikap KEBANYAKAN Manusia :

1). KITA Biasanya Masuk Ke Tempat Kerja Segera, Sebelum WAKTUNYA.

2). KITA Biasanya tiba di lapangan terbang 1 atau 2 jam lebih cepat sebelum WAKTUNYA.

3. KITA Biasanya  datang (menunggu giliran) di rumah sakit buru-Buru sebelum WAKTUNYA.

4). KITA Biasanya berada di dalam stasiun kereta api, 1 jam SEBELUM WAKTU BERANGKAT.

AKAN TETAPI  Tatkala KITA Mendengar Suara ADZAN KITA Seringkali Bersantai,  TANPA Merasa BERSALAH APA-APA.
Kalau Di Masa Lalu,  Kita Diajarkan
WAKTU Adalah UANG,
Mulai Saat Ini,  Kita  Belajar
WAKTU  Adalah IBADAH".

WAKTU Adalah NAFAS Yang Setelah Terlewat, Tidak Akan  Bisa Kembali..!

WAKTU Adalah IBADAH Karena  Setiap Detik Harus Bernilai Ibadah. Apa Pun Aktivitasnya.

MANUSIA Sesungguhnya Hanya PENGENDARA  Di Atas Punggung Usianya.

DIGULUNG Hari Demi Hari,  Bulan Dan Tahun, Tanpa Terasa.

NAFAS KITA Terus Berjalan, Seiring Jalannya Waktu, Setia Menuntun Kita Ke Pintu Kematian.

Sesungguhnya DUNIA-Lah Yang Makin Kita JAUHI ...Dan
LIANG KUBUR-Lah Yang Makin Mendekat

Umur Kita Yang Tersisa Di Hari Ini, Sungguh Tidak Ternilai Harganya,

Sebab Esok Hari, Belum Tentu Jadi Bagian Dari Diri Kita.

Karena Itu, JANGAN BIARKAN HARI INI  Berlalu Tanpa KEBAIKAN Yang Bisa Kita LAKUKAN,

JANGAN Tertipu Dengan USIA MUDA, Karena SYARAT Untuk MATI,  Tidaklah Harus TUA.

JANGAN Terperdaya Dengan Badan SEHAT, Karena SYARAT  MATI Tidak Pula Harus SAKIT....

SEMAKIN JAUH Kita Meninggalkan Hari Kelahiran.. Semakin Dekat Kita Menuju Hari Kematian...

KEMATIAN ITU PASTI...
Tetapi Mati Yang Baik atau Buruk, adalah PILIHAN.

Mari... Jadikan HARI INI LEBIH BAIK Dari HARI KEMARIN.dan HARI ESOK,  Harus Lebih  Baik Dari Hari Ini

Semoga Bermanfaat